Banda Aceh – Pasar Seutui yang terletak di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, menjadi salah satu pasar yang masuk dalam program Revitalisasi 1.000 Pasar Rakyat se-Indonesia.
Poyek revitalisasi Pasar Seutui membutuhkan dana sekira Rp 5 miliar. Proses tendernya akan dilakukan setelah lebaran Idul Fitir 1436 H dan pengerjaannya ditargetkan akan rampung pada November mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE kepada Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel via video conference pada acara launchingRevitalisasi 1.000 Pasar Rakyat yang dipusatkan di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2015).
“Alhamdulillah, untuk relokasi para pedagang tidak menjadi persoalan, karena masyarakat dan pedagang sudah menyetujuinya,” kata Illiza yang melakukan video conference langsung dari Pasar Seutui didampingi sejumlah unsur Muspida dan pedagang.
Usai video conference, Wali Kota Illiza mengajak para pedagang yang ada di Kota Banda Aceh untuk ikut mengawasi produk-produk yang dijual terutama makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya.
Pihaknya, kata Illiza, kemarin telah melakukan sidak ke sejumlah tempat yang menjual penganan berbuka puasa. “Dari 90 tempat yang kita kunjungi, 19 di antaranya terindikasi menggunakan formalin, borax dan zat pewarna berbahaya,” ungkap Illiza.
Tak ketinggalan, wali kota juga mengajak para pedagang untuk menerapkan syariat islam di pasar. “Apalagi sekarang lagi Ramadhan. Timbangan jangan dikurangi, lebihkan kalau bisa agar dagangannya berkah. Berdaganglah dengan cara-cara Islam,” pungkasnya.
Jokowi: Jangan Sampai Pasar Tradisional Kalah dengan Pasar Modern
Revitalisasi 1.000 Pasar Rakyat itu sendiri diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Selain lliza, turut melakukan video conference dengan rombongan presiden pada acara tersebut yakni Wali Kota Denpasar dan Bupati Bantaeng.
Menurut Mendag Rachmat Gobel, proyek ini merupakan penjabaran dari visi dan misi Presiden Jokowi, dengan membangun 5.000 pasar rakyat selama lima tahun mendatang. “Tahun ini anggarannya dari APBN dan APBN-P 2015,” katanya.
“Revitalisasi pasar rakyat fokus pada empat bidang. Revitalisasi fisik, revitalisasi manajemen pengelolaan pasar, revitalisasi ekonomi berupa akses pembiayaan bagi para pedagang serta revitalisasi sosial -pasar sebagai pusat interaksi dan wadah sosial,” papar Rachmat.
Ia menambahkan, lokasi pembangunan yang diprioritaskan dalam progam ini antara lain pasar-pasar yang telah berusia 25 tahun ke atas, dan yang terletak di daerah pasca bencana.
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutan singkatnya menyatakan progam Revitalisasi 1.000 Pasar Rakyat bukan pekerjaan enteng. Alasannya, pasar modern kini sudah merambah ke semua daerah hingga ke tingkat kecamatan.
“Jangan sampai pasar tradisional kalah dengan pasar modern. Kalau pemerintah tidak turun tangan, (pasar tradisional) pasti hilang. Untuk itu, tahun ini akan kita bangun 1.000 pasar se-Indonesia dengan total anggaran sekitar Rp 2,3 triliun,” katanya.
Tahun depan, kata Presiden, anggaran untuk program ini akan ditingkatkan lagi. Namun revitalisasi fisik belum cukup, perlu pembenahan manajemen. “Akses pembiayaan jugaharus diperhatikan, dengan izin usaha mikro para pedagang bisa mengakses ke bank agar tidak terjerat rentenir,” pesan Jokowi.
“Mulai Juli nanti, bunga bank bagi pedagang cuma 12 persen, karena sudah disubsidi oleh pemerintah,” tambah Jokowi yang pada kesempatan itu turut didampingi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi serta Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani
Leave a Reply