WALIKOTA: Tingkatkan Rencana Aksi Menuju Deklarasi Kota Madani 2016

Aceh Barat – Rangkaian Raker Pemko Banda Aceh 2015 diawali dengan presentasi dari Pokja III Bidang Peningkatan Syariat Islam dan SDM yang disampaikan oleh Bachtiar SSos selaku ketua Pokja, Sabtu (28/3/2015).

Dalam paparannya, Bachtiar yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Wali Kota Bidang Keistimewaan, Kemasyarakatan dan SDMĀ  ini menjelaskan, pembahasan program kerja pihaknya sangat terkait dengan misi pertama dan keempat Pemko Banda Aceh dengan 13 SKPD pelaksana 83 rencana tindak/aksi.

Ada 12 isu lintas sektoral yang disampaiakan Pokja III, antara lain masih tingginya upaya pedangkalan akidah, minimnya pelayanan kesehatan islami, soal makanan halal, rendahnya prestasi di ajang MTQ, belum optimalnya pilot project gampong syarait dan fungsi masjid sebagai pusat pengembangan Imtaq dan Iptek bagi masyarakat.

Terkait isu pedangkalan akidah dan pemurtadan, rencana tindaknya adalah menginventarisir dan memonitoring semua Orkemas/LSM yang akan dilakukan oleh Kesbangpol dan Linmas. “Sementara Bagian Humas akan mengadvokasi pemberitaan di media,” kata Bachtiar.

“Tahun ini juga, Dinas Syariat Islam akan menerbitkan Tabloid Banda Aceh Madani, kajian pembinaan agama Islam, kaderisasi Lembaga Dakwah Sekolah serta merekomendasikan percepatan lahirnya Qanun tentang Pedangkalan Aqidah dan Pemurtadan kepada Pemerintah Aceh.”

Hal lain yang menjadi rencana aksi Pokja III adalah penyusunan draf Peraturan Wali Kota (Perwal) tentang pembatasasan jam malam bagi anak usia sekolah yang akan dilakukan Disdikpora.

Menanggapi pemaparan dari Pokja III, Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE, menyatakan, untuk menuju Kota Madani, rencana aksi yang dilakukan tidak cukup hanya dengan pilot project saja. “Harus ada gebrakan besar. Tahun ini menjadi momen penting, 2016 kita akan mendeklarasikan Banda Aceh sebagai Kota Madani.”

Untuk itu, sambung Illiza, diharapkan kepada SKPD terkair agar jangan hanya menggelar pelatihan-pelatihan saja. “Hal-hal kecil sampai hal-hal besar perlu dibicarakan dengan aparatur desa,” katanya dalam acara yang digelar di Aula Kantor Bupati Aceh Barat tersebut.

Wali kota juga menyatakan akan meluncurkan program “Banda Aceh Menghapal” satu hari satu ayat (metode dari Ustaz Yusuf Mansur). “Disdikpora sudah mulai bekerja dengan memasang alat pengeras suara di sekolah-sekolah dan kantor SKPD. Target tahun ini kita mulai,” pungkas Illiza.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*